ARTIKEL TEKNOLOGI KONSTRUKSI DENGAN JUDUL
Komponen apa saja yang dibutuhkan dalam membentuk beton mutu tinggi? simak sejarah, penjelasan teknis maupun bahan bahan pembentuknya
Tuesday, 28 oktober 2008
BETON MODERN
Dewasa ini, karena tuntutan geometris dan metode konstruksi, kian banyak jembatan yang menggunakan beton bermutu dan berkinerja sangat linggi, Jembatan Akihabara di Jcpang menggunakan beton berkekuatan 120 Mpa. Bahkan, Jembatan Sakata Mirai juga di jepang, menggunakan beron bcrmutu ultra tinggi dengan kekuatan mencapai 180 Mpa (sekitar K2000). Meskipun begitu, teknologi beton di Indonesia tidaklah tertinggal terlalu jauh. "Perkembangan teknologi beton di Indonesia dalam kurun waktu 20 tahun belakangan ini sangat menggembirakan," kata Dr lr FX Supartono, pakar teknologi beton dari universitas Indonesia. Satu yang dapat menjadi parameter adalah proyek jembatan cable stay di perumahanGrand wisata Bekasi. Pylon jembatan terbuat dari beton mutu 60 Mpa (K700) yang dapat memadat mandiri (self compacting concrete) dalam bentuk flowwable concrete.Jembatan Megamall di Pluit adalah contoh lain yang menerapkan beton mutu tinggi balok gelagar (girder) pracetak prategangnya, yaitu berkekuatan 80MPa (K900).
Supartono menjelaskan pada dasarnya beton bermutu tinggi merupakan beton yang memiliki kekuatan tinggi, namun parameter beton mutu tinggi sangat beragam, tergantung di mana berada. Di Indonesia, beron dengan kekuatan di atas 50 Mpa sudah digolongkan beton mutu tinggi. sementara di Australia, beton berkuatan 200 MPa merupakan hal blasa. Di China, dengan 'menggunakan agregat sintetik, telah ada beton hingga 300 MPa.Dalam perkembangan konstruksi beton modern, beton dituntut menjadi material konstruksi yang bermutu tinggi sekaligus berkinerja tinggi. Pada betonsegar, mudah dalam pengerjaan pengeeoran (workable), panas hidrat yang rendah (low heat of hydration), susut relatif rendah pada saat pengeringan, memiliki tingkat waktu ikat awal (acceleration) atau penundaan (retardation) yang baik, serta mudah dipompakan ke tempat yang lebili tinggi, merupakan beberapa tuntutan yang harus dapat dipenuhi beton bermutu dan berkinerja tinggi.
Sementara, pada beton yang sudah mengeras, beton bermutu clan berkinerja tinggi dituntut memiliki kckutan tekan yang tinggi atau sangat tinggi, kuat tarik yang lebih baik, kuat tekan awal yang tinnggi, perilaku yang daktail (liat), kedap udara dan air, tahan terhadap abrasi clan korosi sulfat, penetrasi klorida yang rendah, muai susut yang rendah, dan awet.
| |
Gambar 1 : persiapan dalam pengecoran
|
|
Gambar 2 : Test tekan beton
Bahan serat
Selain limbah dan industri metal, bahan serat (fiber) dapat pula meningkatkan kinerja beton, yang dikenal dengan beton berserat. Disini serat berfungsi sebagai tulangan mikro yang melindungi beton dari keretakan, meningkatkan kuat tarik dan lentur secara tak langsung. Serat juga meningkatkan kekuatan tekan dan daktilitas beton, meningkatkan kekedapan beton, serta meningkatkan daya tahan beton terhadap beban bertulang dan beban kejut. Sistem tulangan mikro yang terbuat dari serat-serat ini bekerja berdasarkan prinsip-prinsip mekanis, yaitu berdasar pada ikatan (bond) anatar serat dan beton, bukan secara kimiawi..Oleh karenanya, material komposit beron berserat akan menjadi bahan yang tak mudah retak.
Proses kimiawi dalam beton tidak akan terpengaruh dengan adanya serat dan tidak akan merugikan proses pengerasanbeton dalam jangka pendek maupun panjang. Beberapa jenis bahan serat yang dapat dipergunakan dalam beton, antara lain serat alami (rami, abaca), serat sintetis (polyproplene. polyester), nylon), serat baja, dan fiber glass.
Meningkatkan kuat tarik dan lentur, meningkatkan daktilitas dan kemampuan menyerap energi saat berdeformasi, mcngurangi retak akibat susut beton, meningkatkan ketahanan fatigue (beban berulang) dan meningkatkan ketahanan impact (beban tumbukan) merupakan beberapa keunggulan beton berserat.
Self compacting concrete
Satu konsep terbaru untuk menciptakan beton berkinerja tinggi adalah dengan mcnggunakan self compacting concrete berbentuk flowoble Concrete. Konsep ini menjadi solusi agar beton dapat dituang dengan mudah dan cepat tanpa perlu dipadatkan/ digetarkan. Beton dengan mudah mengalir, mengisi rongga-rongga tulangan yang rapat tanpa mengalami bleeding atau segregasi, meskipun pada tempat- tempat sulit.
Secara umum, self compacting concrete yang cliproduksi dengan bahan tambahan super plasticizer berbasis polimer, mikrosilika, serta tambahan lain yang spesifik serta ukuran agregat lebih kecil dari 20 mm, dapat menghasilkan beton bermutu dan berkinerja tinggi. Diakui Supartono, perkembangan teknologi beton nasional sangat tertinggal dengan negara maju. Belum banyak insinyur yang menguasai dan mendalami teknologi beton bermutu dan berkinerja tinggi, khususnya dalam teknologi pencampuran material. Selain itu juga terkendala kualitas material yang ada di Indonesia.
Satu prinsip yang harus dipahami oleh para tenaga produksi beton adalah harus bisa membuat beton bermutu dengan bahan material yang ada di sekitar mereka. "Kalau mereka semua memegang prinsip itu, beton menjadi materiaI yang ekonomis dan menyenangkan," ujar Supartono. (Levi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar